Fenomena jejaring sosial bagi kegiatan bisnis modern
A.Fenomena social network
Dengan berkembangnya dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini sangat digunakan anak kecil, remaja, maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Media internet tidak hanya lagi sekedar menjadi media komunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan, dan pergaulan sosial. Khususnya mengenai jejaring sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social network pertumbuhannya sangat mencenangkan.
B.Dampak social network pada bisnis modern
Saat ini kita kerap menutup mata pada perkembangan evolution dari social networking, saat sementara banyak perusahaan masih menentukan cara terbaik untuk memanfaatkan tool bisnis yang ada, salah satu yang pasti – jaringan sosial akan terus membentuk cara-cara bisnis berkolabolrasi dan berkomunikasi, di dalam dan diluar perusahaan
Cisco mengumumkan hasil studi mengenai jaringan sosial dan adopsinya dalam perusahaan. Berdasarkan wawancara dengann lebih 100 perusahaan di lebih 20 negara studi tersebut mengeksplorasi tools utama yang digunakan dalam bisnis, area bisnis yang mengadospi tools tersebut dan bagaimana mereka menggunakan tools tersebut, dan beberapa tantang yang timbul.
Salah satu peneliti utama, Neil Rambut dari Rochester Institute of Technology, membahas dua kajian temuan paling menarik: proliferasi tools media sosial untuk area baru bisnis dan kebutuhan yang terus meningkat untuk model pemerintahan.
Cisco Service SVP Nick Earle menitik beratkan dalam dampak sosial media dan kolaborasi tools yang dimiliki perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan bisnis yang dapat dilakukan untuk mengelolanya dengan lebih baik.
Banyak perusahaan yang telah membuktikan bahwa jejaring sosial ini dapat digunakan dalam bisnis dan sangat membantu.
C.Kiat-kiat menjaring konsumen melalui social network
Hal apa saja yang bisa Anda lakukan untuk bisa menjaring lebih banyak konsumen potensial di luar sana? Berikut paparan kiat dari Jeffrey Carr, seorang dosen marketing di New York University seperti dirangkum dari Entrepreneur.com, tentang bagaimana cara mendapatkan lebih banyak konsumen lewat jejaring sosial.
Kiat 1: Bersabar
Carr menggarisbawahi kenyataan bahwa masih banyak orang yang beropini bahwa membangun nama dan reputasi di jejaring sosial adalah perkara mudah dan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ini tidak sesederhana mengetikkan beberapa kata untuk update, lalu dengan sendirinya nama Anda akan dikenal banyak orang, dan menuai banyak pelanggan atau relasi baru.
Sebetulnya, lanjut Carr, diperlukan waktu yang relatif lama dan usaha yang berkelanjutan untuk bisa membangun kredibilitas di dunia maya. Dan Anda harus mendedikasikan waktu sedikit demi sedikit setiap hari untuk bisa muncul dan dikenal lebih banyak orang. Jika Anda menggunakan Twitter, maka Carr menyarankan untuk memiliki sebuah blog atau situs sebagai landing page. Landing page ini berfungsi sebagai ‘rumah’ bagi semua aktivitas bisnis kita di dunia maya karena jejaring sosial biasanya memiliki keterbatasan untuk bisa memuat aktivitas kita. Lain lagi jika Anda fokus ke Facebook. Anda harus menentukan berapa banyak waktu dan frekuensi untuk bisa memutakhirkan status atau berinteraksi dengan para pengunjung laman Facebook Anda.
Kiat 2: Berikan manfaat
Dalam membangun nama dan kredibilitas di jejaring sosial untuk menjaring konsumen, diperlukan pula nilai/ manfaat yang bisa ditawarkan kepada pengunjung. Berikan konten gratis yang bermanfaat, yang berupa informasi atau pesan yang berguna bagi orang yang membaca. Baik di Twitter, Facebook, atau blog, Anda memberikan konten yang memiliki manfaat bagi para pengunjung situs yang membaca.
Isu berikutnya yang harus menjadi perhatian bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin menggunakan jejaring sosial secara efektif ialah bagaimana bisa mengemas informasi yang bermanfaat tersebut dengan tampilan yang semenarik mungkin bagi pengunjung.
Kiat 3: Bersikap selektif
Dalam belantara jejaring sosial, sering orang mengalami disorientasi. Mereka kurang mengenali karakteristik dari setiap layanan jejaring sosial dan secara membabi buta membombardir dengan informasi yang sesungguhnya kurang bermanfaat bagi pengguna jejaring sosial tersebut. Kita bisa ambil contoh misalnya Facebook dan LinkedIn.
Keduanya, meski sama-sama layanan jejaring sosial, memiliki target audiens yang berbeda. Facebook lebih menyasar untuk kalangan muda yang suka berinteraksi, sementara LinkedIn lebih menjurus kepada kaum profesional yang ingin memperluas jaringan bisnis.
Menurut techcrunch.com, jejaring sosial juga mengenal dominasi di tiap teritori yang berbeda. Friendster masih mendominasi di wilayah Filipina. Orkut memiliki basis pengguna setia di India dan Brazil. Hi5.com populer di Amerika Latin, kecuali Brazil. Facebook mendominasi Australia, Indonesia, Amerika Utara (AS dan Kanada), sebagian Amerika Selatan. Sementara China menjadi pusat dominasi QQ. MySpace masih bercokol di AS. Pengguna internet di Korea Selatan menyukai jejaring sosial Cyworld. Di Asia Tengah, jumlah pengguna Maktoob sangat tinggi. Dan Jepang disesaki oleh pengguna Mixi. Untuk itulah, Anda harus pintar-pintar memilih, dan tidak sembarang menggunakan jejaring sosial tanpa mengetahui jejaring sosial mana yang menjadi ‘sarang’ berkumpulnya para konsumen potensial Anda.
http://blog.ub.ac.id/raditya/2011/03/24/manfaat-jejaring-sosial-bagi-dunia-bisnis/






